Setiap
melewat apotek K24, terutama di Kedungmundu, selalu mengingatkanku akan hari
itu. Dimana kmu (entah dengan sukarela atau tidak) datang menjemputku yang salah
naek angkot.
Hari
itu aku baru pulang dari Boyolali, sampai di terminal sudah sore menjelang
malam. Ternyata bus yang seharusnya sampai Penggaron, malah muter lewat
Kedungmundu karena supirnya udah mau pulang. Si supir menyarankan padaku untuk
naek angkot kecil, sampai Milo trus ganti naek angkot jurusan Penggaron. Tapi
hari udah mulai malem dan terlalu capek buat pindah-pindah angkot, akhirnya ku
memintamu untuk menjemputku. Tidak mudah meminta bantuanmu, harus mengumpulkan
keberanian, harus berdebat dulu, tapi untungnya hari itu kmu mau sedikit mengalah.
Aku
memutuskan menunggumu di depan Apotek K24. Selain terang, ada petugas parkirnya
jadi gak nunggu sendirian, adalah supaya kmu mudah menemukanku. Menunggumu
sebenarnya tak terlalu lama, mungkin tidak sampai 30 menit. Tapi karena ini
adalah pertama kalinya nyasar di daerah yang belum pernah ku tahu, 30 menit
terasa berjam-jam lamanya.
Tak terkira senangnya hati ini saat melihatmu
datang. Mungkin buatmu biasa aja tapi buatku itu melegakan sekali. Tahukah kau
bahwa saat itu sebenernya aku sangat takut, takut gak bisa pulang, takut kmu
berubah pikiran dan gak jadi dating. Aku sudah sangat capek, sudah sangat lapar.
Tapi setelah melihatmu datang, semua rasa takut itu lenyap. Apalagi ngeliat kmu
dateng pke motor pinjeman (vixion kalo gak salah) keren juga. Tahukah kmu,
sepanjang jalan itu sebenenrnya aku pengen banget meluk kmu sebagai ungkapan
terima kasihku. Tapi aku tau itu tidak boleh dilakukan, jadi kuurungkan niatku
itu, aku harus puas hanya memandangi punggungmu yang entah kapan bisa kulihat
lagi (baca : diboncengin kmu lagi).
Life never seems to be the way i want it, but i live it the best way i can