Friday, February 28, 2014

Hari Terakhir

28 februari 2014

Hari terakhir di bulan februari

Hari ini hari terakhirku menulis surat untuk mas ed

Mas ed,,,

Pagi ini pak ali mengadakan briefing. Ah senangnya...
Apalagi mas duduk deretan yang sama dengan pak ali. Jadi bisa curi-curi pandang sepuasnya hehehe.

Aku ini orangnya visioner mas ed. Masih seminggu lagi tapi aku sudah berpikir bagaimana cara berpamitan denganmu.

Mas dalam perjalanan pulang dari kantor aku nyaris kehilangan konsentrasiku. Setelah sesorean ini dihujani gelak tawamu, aku jadi terbayang terus-menerus. Belum lagi ketika mas membantu mencarikan plastik untuk leptopku.
Ah mas ed, andai saja aku punya remote ajaib pasti sudah ku review berkali-kali adegan sore tadi.
Tapi sayangnya aku hanya manusia biasa.
Biarlah kejadian itu direkam oleh ingatanku dan olehNya saja.

Sekian kiranya surat dariku. Maaf kiranya jika ada ungkapan berlebihan atau kurang berkenan. Maaf juga sudah menaruh rasa padamu mas ed.

From my boarding house with warm regard :-(

Thursday, February 27, 2014

Pelangi

Mas ed,,,

Pagi ini aku melihat pelangi dalam perjalanan ke kantor.
Sepertinya tadi pagi tidak turun hujan tapi entah kenapa muncul pelangi.
Meskipun wujudnya hanya seperempat lingkaran saja yang nampak, namun terlihat jelas warnanya.

Seakan-akan ingin menyampaikan bahwa keindahan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

Sama dengan cinta mas. Cinta bisa hadir kapan saja tanpa peduli tempat, waktu, maupun keadaan.

Tuesday, February 25, 2014

Karena Mimpi Hanyalah Mimpi

Mas ed,,,

Pagi ini salah satu anak magang bercerita bahwa ia bermimpi aku menikah dengan seseorang dari kantor. Tetapi ia tidak tau siapa orangnya.

Andai saja ia bermimpinya kmaren malam, pastilah aku menebak kamulah orangnya.
*menghela nafas*

Malam sebelumnya...
Aku mencari tahu kehidupan pribadimu lewat jejaring sosial temanku.
Akhirnya aku menemukan akunmu mas. Senangnya. Tapi kesenangan itu berganti kecewa mas.
Aku melihat foto kaos futsal dengan nama aulia di punggungnya.
Ah ternyata itu nama putrimu yang baru berusia 1 tahun.
Semakin kugali, semakin aku tau bahwa mas baru menikah 2 tahun yang lalu.
Mas juga orang yang religius (keliatan sih mas karena mas ed selalu ke masjid dulu sebelum makan siang).
Aku juga baru tau klo mas ed hanyalah merantau di sini bersama keluarga kecilmu.

Mas ed, salam buat istri dan anakmu. Mereka beruntung mempunyai suami dan ayah sepertimu.

Dari anak magang yang patah hati

Monday, February 24, 2014

Bad Day

Hai mas ed,,

Pagi ini aku sudah membuat 2 orang staff kena semprot karena laporanku.
Maksudku bukan mau melapor, hanya minta revisi pak ali. Tapi ternyata memang ada kesalahan dalam kualifikasi lab mikro.
Ditambah lagi sindrom bulanan ini benar-benar mencampuradukkan suasana hatiku.
Ah ingin rasanya kabur ke ruanganmu mas sekadar berbagi cerita denganmu.
Tapi aku tak punya keberanian.

P.S: mas, salam ya buat aulia. Semoga menjadi putri yang solehah.

Selamat hari senin

Selamat pagi
Selamat hari senin mas ed.
Pagi ini rasanya malas sekali beranjak dari kasur.
Belum lagi membayangkan dinginnya air kran untuk sekadar berwudhu.
Tapi apa daya, kewajiban untuk magang harus berlanjut.
Satu-satunya yang membuatku semangat hari ini adalah bisa bertemu denganmu.

Lajur parkir 06.50
Mas ed berjalan dari kejauhan.
Kita berpapasan.
Mas ed kece sekali pagi ini. Masih tampak segar dan berseri-seri.
Dengan celana kain hitam, bukan seragam kerja (^^)

P.S : maaf kalo bahasanya kacau. Lagi ngejar jam posting hehe

Saturday, February 22, 2014

Teman Pengantin Wanita

Hai mas ed, bagaimana kabarmu hari ini?
Apakah mas menghabiskan akhir pekan bersama keluargamu? Atau asyik bermain futsal bersama teman-temanmu? Atau malah bermalas-malasan saja di rumah?
Apapun yang kamu lakukan hari ini semoga menyenangkan untukmu mas.

Mas, hari ini aku menjadi best friend dalam pernikahan temanku.

Pernikahan

Ah kata itu sudah berulangkali ku lihat di kartu undangan yang mulai acap ku terima.
Satu persatu temanku mulai melepas masa lajangnya.

Kapan menyusul?
Kapan kapan hahaha

Pemikiranku belum sampai ke sana mas.
Yang aku kejar sekarang adalah lulus dengan baik, bekerja di perusahaan bonafit, kemudian menyenangkan orang tua.
Setelah itu semua tercapai, baru akan kupikirkan mengenai pernikahan.

Btw, mas ed sudah menikah belum ya?

P.S: mas, aku orangnya pemilih dan susah membuka hati untuk menerima kekurangan orang lain. Ada solusi?

Friday, February 21, 2014

I don't like saturday

Aku tidak suka hari sabtu.
Bukan karena malam minggu dan gak punya pacar.
Tapi karena pada hari sabtu dan minggu aku tidak bisa bertemu denganmu mas.
Hari kerja yang hanya lima hari terasa sangat cepat.

Aku masih teringat peristiwa kemaren sore. Aku sedang berbincang dengan temanku di lajur parkir 1. Kemudian mas ed berjalan masuk ke lajur parkir 2. Aku sudah bersiap-siap mau menyapamu mas, tapi mas malah sibuk mengobrol dengan temanmu.

Sembari aku mengobrol, pandanganku tak lepas memperhatikan mas.
Itu pertama kalinya aku melihatmu tanpa seragam mas. Dengan kemeja batik, celana hitam, sepatu kets, dan tas punggung.

Aku sengaja memperlambat laju motorku untuk sekadar tau arah pulangmu. Tapi.ternyata mas malah memacu motormu lebih cepat dariku. Dan dalam hitungan detik sudah lenyap dari jangkauan pandangku *sigh*

P.S: mas akan lebih baik kalo sepatu ketsnya warna hitam dengan dasar putih. Cocok sama imaginasiku (^^)

Hai (lagi),,,,

Hai (lagi),,,

Mas ed, tidak terasa sudah 19 hari aku beradaptasi dengan lingkungan baru ini.
Sepuluh hari pertama terasa sangat berat untukku. Rasanya mau menangis dan kabur saja.
Tapi sekarang rasa itu sudah mulai membaik. Proyekku juga sudah mulai berjalan mas. Dengan sisa waktu 19 hari lagi, aku harus menyelesaikan proyekku dan mempresentasikan di depan para manajer.

Hhhmmm membayangkannya saja sudah membuat perutku mulas.
Tak apalah mas, asal mas ed sering mondar mandir ke ruang kantor. Biar cuman sekadar sekadar melirik saja sudah cukup untukku.

P.S: Terima kasih mas sudah mau menanyakan kabar proyekku pagi ini (^^)

Thursday, February 20, 2014

Hai

Hai,,,,

Hai mas ed.
Dirimu pasti bertanya-tanya mengapa surat ini ditujukan padamu mas.
Aku menulisnya di sela-sela waktu luangku sembari menunggu data kualifikasi lab mikro selesai dibukukan.

Mas ed terima kasih sudah mau direpotkan dengan rentetan pertanyaanku tentang water treatment.
Menyenangkan sekali ikut log sheet. Walaupun sebenarnya masih banyak yang ingin kutanyakan tetapi aku tau itu bukan wilayah kerjamu mas.
Mas, di admin utility gak kalah sepi kerjaanku. Cuman ngobrol sama anak magang SMK dan sesekali ngobrol sama bapak2 lainnya.
Tapi sekarang aku udah bawa leptop sendiri jadi lumayanlah bisa disambi online dan nonton koreanan hehe...

Mas, aku suka aroma pewangi seragammu, cocok dengan karaktermu yang kalem.
Aku suka nada bicaramu yang halus dan senyum simpulmu saat berbicara.
Aku suka ekspresimu mengerutkan dahi ketika serius memperhatikan briefing dari pak ali.
Aku suka mengobrol denganmu di ruang berisik. Walaupun volume suaramu meningkat tetapi tetap merdu di telingaku.
Aku suka ketika mas ed tetap memanggilku mbak meski tau usiaku di bawahmu.

Mas ed, sayang sekali aku tak punya keberanian untuk bertanya lebih jauh tentang kehidupan pribadimu.
Berapakah usiamu? Apakah mas sudah menikah? Sudah punya tambatan hati?
Atau mungkin sekadar menanyakan akun sosial mediamu.

P.S. : Mas aku suka potongan rambutmu yang baru. Jadi terlihat seperti anak kecil (^^)